Dengan datangnya Idul Adha 1444H, kita diingatkan kembali akan esensi dari pengorbanan yang tidak hanya tercermin dalam ibadah qurban, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia perpustakaan. Pustakawan dan pemustaka, sebagai elemen penting dalam ekosistem perpustakaan, memiliki peran signifikan dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan, yang pada hakikatnya merupakan bentuk pengorbanan untuk kemajuan bersama.
Pustakawan, sebagai pengelola dan penyedia informasi, memainkan peran kunci dalam memastikan akses terhadap pengetahuan yang luas dan beragam. Mereka mengorbankan waktu dan tenaga untuk mengatur, mengklasifikasikan, dan memelihara koleksi buku dan sumber informasi lainnya, serta membantu pemustaka dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Dedikasi ini mencerminkan semangat Idul Adha dalam bentuk pengorbanan yang tidak mengharapkan balasan.
Pemustaka, di sisi lain, berperan aktif dalam memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh perpustakaan. Mereka mengorbankan waktu untuk belajar, meneliti, dan mengeksplorasi berbagai sumber ilmu. Upaya ini tidak hanya untuk keuntungan pribadi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas masyarakat secara keseluruhan.
Menurut studi oleh IFLA (International Federation of Library Associations and Institutions), perpustakaan memiliki peran vital dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs), khususnya dalam hal pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, dan peningkatan kapasitas (IFLA, “Libraries, Development and the United Nations 2030 Agenda”). Referensi ini menunjukkan bagaimana perpustakaan, melalui peran pustakawan dan pemustaka, memberikan kontribusi penting dalam mencapai tujuan yang lebih besar untuk masyarakat.
Peringatan Idul Adha 1444H mengajak kita semua untuk merenungkan kembali nilai-nilai pengorbanan yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Di perpustakaan, pengorbanan ini tercermin dalam dedikasi pustakawan dalam menyediakan layanan terbaik dan upaya pemustaka dalam mencari dan menyebarluaskan pengetahuan. Melalui kemitraan ini, perpustakaan menjadi lebih dari sekadar tempat menyimpan buku; mereka menjadi pusat pertumbuhan intelektual dan pengembangan masyarakat.
Dengan merayakan Idul Adha, mari kita menghargai setiap usaha dan pengorbanan yang dilakukan oleh pustakawan dan pemustaka dalam memajukan literasi dan pengetahuan, yang pada gilirannya memberikan dampak positif bagi pembangunan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan.
Link referensi IFLA:
IFLA MLAS + Regions: Supporting Strong Library Associations – IFLA
Sustainable Development Goals and Library Associations: North America – IFLA