Lokakarya Pustakawan Untuk Menyaring SDM yang Berkualitas

Bogor (20/06). Sebagai komitmen Direktorat terhadap nasib dan masa depan Pustakawan PTKI, maka Lokakarya Pengembangan Pustakawanpun dilakukan mulai hari ini hingga Rabu mendatang.

Dalam kesempatan ini pula, Direktorat melalui Subdit Ketenagaan juga menjadikan kegiatan ini sebagai ajang “mencari bakat” dari para Pustakawan. Jadi, disamping membekali para pustakawan dengan berbagai informasi pengembangan sistem management perpustakaan, juga dilakukan penyaringan kemampuan dan bakat para pustakawan.

Menurut HM Nuryasin,kegiatan ini sengaja dilakukan agar dapat membekali para pustakawan tentang informasi yang terbarukan. Nantinya,dari para peserta yang berbakat dalamkegiatan ini, akan mendapatkan reward untuk pengembangan keilmuan dan wawasan lebih lanjut. Rencananya, reward yang akan diberikan berupa program pemagangan di salah satu perguruan tinggi di Australia seperti kegiatan tahun lalu.

“Tahun ini adalah tahun kedua dari program serupa yang sudah berjalan sejak tahun 2015 yang silam. Peserta yang akan disaringpun kisaran 13-17 orang dan ini akan dilakukan dengan penyaringan dan seleksi yang ketat,” jelasnya.

Nuryasin menambahkan, bahwa target dari program pemagangan ini nantinya, Pustakawan dapat mengangkat citra perpustakaan di kampusnya masing-masing, sekaligus dapat menerapkan digitalisasi perpustakaannya berdasarkan pengalaman pemagangan yang sudah dilakukan.

Dalam kesempatan terpisah, Prof Abdul Mujib menilai bahwa program kegiatan ini harus lebih spesifik kepada pengembangan SDM pustakawan, baik kemampuan menggunakan teknologi informasi, open access, dan jejaring kerjasama antar universitas. Bahkan Guru Besar Psikologi ini menilai bahwa sebaik-baiknya sistem teknologi yang dimiliki oleh perpustakaan tetapi tidak ditopang oleh SDM yang handal,maka pelayanan yang diberikan tidak akan optimal, karena terkait dengan human relation.

Salah satu sesi yang dilakukan pada malam ini adalah paparan dari narasumber dan dilanjutkan dengan permintaan membuat essai dari masing-masing peserta tentang open access dan close acces yang harus dijabarkan secara deskriptif dan proporsional. Penjabaran peserta dari para pustakawan ini selanjutnya akan ditelaah oleh beberapa Tim Akademik yang sudah ditunjuk dalam kegiatan tersebut. [Rafiq]

Sumber Tulisan:

http://diktis.kemenag.go.id/NEW/index.php?berita=detil&jenis=news&jd=688#.V2zqXNJ97IU

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top