Karena kebutuhan efisiensi dan efektifitas pengelolaan perpustakaan, sejak Kamis 8 Mei 2014 Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan menerapkan sistem pengelolaaan secara elektronik. Mulai dari absensi pengunjung, pencarian koleksi (Online catalog), peminjaman dan pengembalian, pengolahan koleksi, pelaporan dan statistik, termasuk repositori digital, semuanya terintegrasi dalam satu sistem. Implementasi ini didukung penuh dan diawasi langsung oleh Rektor IAIN Padangsidimpuan, Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL. Rektor mengatakan bahwa ini merupakan langkah awal menuju visi yang lebih jauh kedepan: sistem informasi akademis terintegrasi. Apalagi setelah peralihan status dari STAIN menjadi IAIN, tentu membawa banyak konsekuensi. Salah satunya pengelolaan kampus, utamanya perpustakaan yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman.
Menurut Kepala Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan, Yusri Fahmi, S.Ag., S.S., M.Hum, setidaknya ada dua target yang ingin dicapai untuk tahun ini. Pertama, implementasi sistem elektronik pada pekerjaan administratif di perpustakaan, seperti: pengolahan koleksi, keanggotaan, sirkulasi (peminjaman dan pengembalian koleksi), inventarisasi, pengelolaan terbitan berseri, dan lain-lain. Kedua, membangun repositori institusi dan mengumpulkan semua terbitan hasil karya sivitas akademika IAIN Padangsidimpuan agar terdokumentasi dengan baik dan bisa membawa manfaat bagi masyarakat.
Sistem berbasis elektronik ini dibangun menggunakan perangkat lunak Senayan Library Management System (http://slims.web.id), biasa disebut SLiMS atau Senayan. SLiMS merupakan perangkat lunak open source yang dikembangkan oleh komunitas pustakawan tersebar diberbagai pelosok di Indonesia dan telah digunakan diratusan perpustakaan dalam serta luar negeri. SLiMS dianugerahin juara pertama kategori Open Source pada ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2009. Perguruan Tinggi yang sudah menggunakan SLiMS antara lain: Unsyiah Banda Aceh, Universitas Andalas Padang, UNRI Pekanbaru, Unsri Palembang, Universitas Lampung, IAIN Wali Songo Semarang, UIN Sunan Ampel Surabaya, STAIN Pare Kediri, IAIN Cirebon, STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, STAIN Palangkaraya, KPK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bapeten, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Kemenpan, dan masih banyak lagi. Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan memutuskan untuk menggunakan SLiMS karena lisensinya memberikan kebebasan dalam penggunaannya dan tidak tergantung pada orang atau vendor tertentu. Dana yang dikeluarkan pun lebih hemat karena tidak perlu mengeluarkan biaya pembelian perangkat lunak sehingga bisa dialokasikan untuk pengembangan SDM seperti pelatihan dan konversi data.
Semoga pengelolaan Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan ke depan bisa menjadi lebih baik lagi dan membawa manfaat tidak hanya bagi civitas akademika IAIN Padangsidimpuan tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya terutama di wilayah Tapanuli Bagian Selatan.